New Beginnings
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

New Beginnings - Chapter 03

2 posters

Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 11th July 2009, 10:34 am

Peyton tiba di depan ruangan kelas 3 menit sebelum pelajaran dimulai. Ia menarik napas lega sambil berusaha menormalkan kembali ritme jantungnya yang saat itu sudah melebihi batas normal.

"Miss Sawyer, pelajaran akan segera dimulai. Aku harap kau segera memasuki ruangan kelas,” suara seseorang dengan logat asing yang nyaris tak kentara terdengar di sampingnya. Peyton pun menoleh. Chun, sang guru tampan itu berdiri di sampingnya. Peyton menganggukkan kepalanya dan menyingkir untuk memberi ruang bagi Chun memasuki kelas.

Peyton mengikuti Chun masuk ke dalam kelas dan segera mencari tempat kosong. Hatinya mengeluh saat ia melihat semua tempat duduk di depan sudah terisi. Sepertinya hari ini ia harus puas dengan tempat paling belakang yang tersisa satu-satunya.

Hari ini adalah hari di mana mereka boleh memegang kuas untuk pertama kalinya. Chun menjelaskan terlebih dahulu secara singkat tugas yang harus mereka kerjakan. Mereka harus melukis tentang perasaan. Peyton menyambut tugas itu dengan perasaan berdebar-debar. Ia ingin melihat perubahan pada lukisannya setelah ia sekarang mengerti lebih banyak tentang goresan dan artinya.

Peyton mencoba membayangkan sesuatu sebelum ia memulai lukisannya. Begitu matanya terpejam hal pertama yang terbayang olehnya adalah Jake. Kekecewaan yang tergambar di wajahnya saat ia mengatakan alasannya ingin menunda pernikahan kembali membuat hatinya pedih.

Jake..

Pria yang telah menjadi belahan jiwanya selama 6 tahun.

Yang selalu tersenyum saat melihatnya.

Yang selalu menerimanya dalam pelukan kapanpun ia butuhkan.

Peyton membiarkan semua kenangan itu memenuhi hatinya.

Kerinduan.
Itulah yang akan ia tuangkan ke atas kanvas.

Seperti puisi Peyton mulai menuliskan kata pertamanya dengan goresan kuas.

Saat itulah ia perlahan-lahan mulai mengasingkan diri dari dunia luar. Semua tak lagi berbentuk dan berarti, hanya kanvas di hadapannya dan kuas yang dipegangnya yang berarti baginya saat itu.
***

Peyton tak mendengar saat namanya dipanggil. Tidak pula saat ia dipanggil untuk kedua kalinya. Chun mendekati Peyton. Ia memegang tangan Peyton dengan halus.

"Miss Sawyer,” tegurnya pelan. Peyton tersentak, terlihat jelas bahwa ia terkejut. Kepalanya mendongak dan memandang Chun bertanya-tanya.

“Pelajaran hari ini sudah usai, kau sudah boleh pulang,” ujar Chun sambil tersenyum sopan.

“Ohh.. ,” Peyton pun bergegas membereskan alat-alat lukisnya.
------
Lucas duduk termenung di ruang kerjanya. Laptopnya dibiarkan menyala sejak tadi, tapi pikirannya tidak terfokus ke sana. Di tangannya terdapat kertas lecek yang telah membuat perasaannya campur aduk, perasaan yang sebenarnya sudah mulai terasa asing baginya. Sekali lagi ia mengamati gambar itu. Gambar itu memang cukup istimewa tapi jelas bukan karya yang bisa membuat orang tergila-gila. Lagipula itu hanyalah ilustrasi sampul sebuah buku.

Selain judul buku dan nama pengarangnya, gambar itu juga memperlihatkan tentang seorang pria yang sedang berdiri di tepi pantai. Kepalanya tertunduk memandang kalung berhiaskan cincin yang dipegangnya erat-erat. Ia memakai jaket kulit dan jeans. Rambut pirangnya tersebar tak merata tertiup angin. Di latarnya samar-samar terlihat wajah seorang wanita yang sangat cantik, memandang ke depan dengan sangat anggun. Nuansa kesedihan seolah terpancar dari gambar itu. Tapi bukan itu yang menjadi alasan mengapa gambar itu terasa istimewa bagi Lucas. Baginya gambar itu terasa begitu nyata karena mengingatkannya pada suatu babak dalam hidupnya, yang begitu berarti dan tak pernah ia bagi dengan siapapun.

Lucas merapikan duduknya sambil mengacak-acak rambutnya. Sejak tadi pikirannya tak mau beranjak dari masa lalu. Saat di mana kebahagiaan satu-satunya yang pernah ada dalam hidupnya direnggut dengan paksa.

Peristiwa tragis itu membuat hatinya diwarnai dengan amarah, hujatan dan kebencian. Hari-harinya dilalui dengan mabuk-mabukan. Tidak ada satupun harinya berlalu tanpa alcohol. Tak ada yang sanggup menghadapinya lagi, bahkan dirinya sendiri sudah tak sanggup menerima keberadaannya. Hidupnya bagai berada di ujung tanduk. Rapuh. Sampai suatu kali ibunya menguncinya di kamarnya selama 2 hari. Tapi pintu yang terkunci pun tak dapat menahannya. Ia mendobrak pintunya. Keluar rumah dan mengendarai mobil non stop hampir 6 jam lamanya tanpa arah yang pasti, seolah ingin menekannya bahwa hidupnya memang sudah tak jelas arahnya.

Bensin mobilnya habis tepat di saat ia tiba di tepi sebuah pantai. Entah di mana, ia bahkan tidak dapat mengingat lagi jalan menuju ke sana. Situasi itu membuat kemarahannya semakin memuncak, sampai akhirnya tak dapat ia tanggung lagi. Ia berteriak sekuat tenaga di pantai itu sampai suaranya hilang dan ia jatuh terbaring di atas pantai. Rasa lelah begitu membiusnya hingga ia jatuh tertidur.

Entah sudah berapa lama ia tertidur saat matanya perlahan membuka. Wajahnya basah oleh air mata. Air mata yang sudah kehilangan maknanya karena tak lagi berarti ia menangis atau tidak. Rasa putus asa begitu mencekamnya, sempat terbersit di pikirannya saat itu untuk melakukan hal yang bodoh. Di saat terkritis dalam hidupnya itulah, matanya samar-samar menangkap bayangan seorang wanita. Perlu beberapa saat lamanya sebelum akhirnya ia mengenali wanita itu. Ia tersentak. Wanita yang begitu ia rindukan sampai saat rasa itu datang, rasa itu tidak tertahan lagi. Ia berusaha untuk bangun dan merengkuh wanita itu ke dalam pelukannya tapi tubuhnya tidak dapat bergerak.

Wanita itu mendekat dan mengusap perlahan wajahnya. Wajahnya memandangnya seakan memohon, memohon agar dia tidak lagi seperti itu. Air mata perlahan mengumpul di kedua sudut matanya yang indah, mengalir perlahan menelusuri tulang pipinya. Wajahnya yang cantik dipenuhi dengan keanggunan bagaikan seorang dewi. Ia hanya dapat menatap wanita itu dengan rasa tak berdaya. Rasa tak berdaya yang begitu mencekam itu perlahan membawanya kepada suatu kesadaran penting, bahwa tak ada lagi yang dapat ia lakukan untuk dapat mengembalikan wanita yang dicintainya itu ke dalam hidupnya. Satupun tidak. Tidak pun penyesalan.

Kejadian itu berlangsung sangat singkat. Seakan menyadari perubahan yang terjadi dalam dirinya, wanita itu pun berdiri dan menghilang. Ia terbangun dari mimpinya. Hatinya terasa tersayat tapi bukan oleh segala beban kesedihan dan penyesalan yang selama ini telah begitu merasuki dirinya. Tersayat oleh penyesalan atas apa yang ia lakukan dalam hidupnya belakangan ini. Air mata mengalir dari kedua matanya. Suatu yang baru pernah ia cicipi akhir-akhir ini. Hidupnya selalu disibukkan dengan amarah. Tak ada waktu baginya untuk menangis. Ia pejamkan matanya untuk beberapa waktu sampai akhirnya ia tahu bahwa inilah saatnya ia memulai lagi hidupnya. Tekad itu terasa begitu kuat. Seakan ingin menguatkan janjinya, Ia mengeluarkan cincin yang ia selipkan pada sebuah kalung dari dalam sakunya, memegangnya erat-erat dan dipandangnya dalam-dalam. Sekali lagi Ia memejamkan matanya, kali ini disertai dengan janji yang ia ucapkan di dalam hatinya bahwa ia akan mencoba sekali lagi.

Mata Lucas terbuka perlahan, rasanya seperti terbangun dari mimpi. Kenangan itu selalu menyeretnya dari kenyataan. Tak pernah berkurang apa yang ia rasakan setiap kali ia membayangkannya. Dan itu pula yang membuat rasa ingin tahunya begitu terusik. Siapa gerangan pelukis gambar ini. Mengapa gambar itu benar-benar menggambarkan dengan jelas apa yang dia alami di pantai itu. Terang rembulan yang menemaninya. Baju yang ia pakai, bahkan cara ia menggenggam kalung itu persis sama dengan apa yang ia lakukan. Hal itu membuatnya heran. Bagaimana orang itu sepertinya tahu apa yang ia alami? Atau setidaknya bisa begitu kebetulan menggambarkan kejadian itu dengan begitu akurat. Hatinya benar-benar dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan.

Julian masuk ke dalam ruangan. Ia melihat Lucas masih juga memegang gambar itu. Lucas menoleh ke arahnya dengan pandangan bertanya. Ia sudah menitip pesan sebelumnya bahwa ia tak mau diganggu.

“Nenekmu menelepon,” Julian berbicara dengan suara pelan.
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 26th July 2009, 11:42 pm

Brooke menoleh dengan cepat saat ia mendengar dentingan bel tanda orang masuk berbunyi. Wajahnya bersinar cerah saat ia melihat Peyton sedang melangkah masuk ke dalam butiknya.

“Akhirnya kau tiba juga,” Brooke bergegas menghampiri Peyton, menggandeng tangannya dan membawanya masuk.

Peyton tertawa,“Apa perlu kau menyambutku sedemikian mesranya?”

“Bukan begitu, aku ingin kau bertemu dengan asistenku, Ariel. Dia lagi datang kumatnya,” Brooke berkata dengan nada gemas dan menggerakkan kepalanya ke arah suatu ruangan.

“Maksudmu?” Peyton berusaha menyamakan langkah kakinya dengan brooke yang saat itu setengah menyeretnya.

Brooke sekali lagi hanya menggerakkan kepalanya ke arah ruangan yang sekarang hanya berada beberapa langkah di depan mereka.

Saat Peyton dan Brooke tiba di ruangan itu, seorang wanita mungil sedang menuangkan kuah ke atas mangkok besar berisi mie. Peyton terpana melihatnya dan ia memandang Brooke seakan minta penjelasan. Brooke terlihat begitu senang dengan apa yang dilihat di hadapannya. Mukanya seperti seekor anak anjing yang sedang menunggu untuk mendapat biscuit.

“Brooke,” bisik Peyton di telinga temannya itu.

Tapi brooke tidak mempedulikannya, ia melepaskan gandengannya dari tangan Peyton dan mendekat ke arahnya.

“Sudah jadi?” tanyanya dengan nada tak sabar.

Ariel memandang Brooke dengan muka puas dan menggangguk sekali jadi. Brooke pun merangkulnya bahagia. Tubuh Ariel yang mungil tertutup oleh tubuh Brooke. Sungguh pemandangan yang lucu.

Peyton tersenyum melihat semua itu. Brooke melepaskan pelukannya dan kembali menghampiri Peyton.

“Ariel, kenalkan ini Peyton. Teman baikku yang sering aku ceritakan itu,” Peyton tersenyum lebar ke arah Ariel yang terlihat sangat manis dalam balutan celemek.

Ariel mendekati Peyton sambil tersenyum manis
“How do you do, namaku Ariel Lin,” wajah Ariel yang imut terlihat semakin imut saat ia tersenyum.
“Sungguh suatu kebanggaan bagiku dapat bertemu dengan calon pelukis no 1 di dunia ini,” Ariel berkata dengan tulus. Ariel merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. sepertinya ia bermaksud memeluk Peyton, namun kemudian ia terlihat ragu dan sebagai gantinya ia mengulurkan tangannya.

Peyton menyambut uluran tangan ariel sambil tertawa renyah, “Terimakasih atas dukungannya.” Ia kemudian membungkukkan badannya dan memeluk Ariel dengan hangat. Ariel hilang dalam pelukan Peyton. Tinggi badan mereka yang berbeda jauh sekali lagi menenggelamkan Ariel.

Brooke tertawa melihatnya dan kemudian berbisik ke arah Peyton, “Aku berhasil meyakinkan asistenku bahwa kau akan menjadi pelukis no 1 di dunia. Kau harus berusaha lebih keras. Jia you!”

“Ayo, kita makan. Cicipilah salah satu makanan terenak di seluruh dunia, mie ala Taiwan” Brooke menariknya Ariel dan Peyton itu ke arah meja makan.

Ariel membagi-bagi mie itu ke dalam 3 mangkuk dan memberikan mangkuk terbesar kepada Brooke yang menyambutnya dengan muka bersinar. Peyton menerima mangkuk yang diberikan kepadanya dengan rasa penasaran. Dilihatnya hidangan itu berkuah bening, isinya didominasi oleh mie dan sayur hijau. Ariel membagikan sumpit kepada Brooke and Peyton. Brooke dengan cekatan menggunakan sumpit itu dan menyuapkan suapan pertama ke dalam mulutnya. Raut wajahnya terlihat sangat puas. Berkali-kali mukanya menggambarkan betapa lezatnya hidangan itu baginya. Ariel tertawa riang melihatnya. Peyton mengamati sumpit di tangannya dengan bingung. Seumur-umur ia belum pernah menggunakan alat makan itu. Brooke menyadari kebingungan yang tergambar jelas di wajahnya, ia pun melangkah menuju lemari dan mengambilkan garpu untuknya.

Peyton menggulung mie yang bentuknya kecil dan tipis itu dengan garpunya. Ia menyuapkan suapan pertama ke dalam mulutnya. Ia hampir tidak dapat mempercayai lidahnya. Rasanya jauh lebih lezat dari apa yang tadi terbayang di benaknya, sangat pas di lidah. Ariel memandangnya dengan wajah menunggu. Wajah Peyton terlihat sangat puas dan ia bahkan mengacungkan kedua jempolnya. Ariel sekali lagi tertawa riang.

“Ariel ini pembuat makanan dari surga. Kau harus mencoba makanan andalannya yang lain, yang namanya xiao long bao, enak sekali,” Mendengar Brooke dapat mengucapkan ketiga kata asing itu tanpa terbelit lidah, hal itu bagi Peyton sudah lebih dari jaminan.

“Lain kali akan kubuatkan untuk kalian,” Ariel memberi tanggapan atas pujian itu dengan ramah. Brooke sekali lagi memeluk Ariel hingga gadis itu tenggelam dalam pelukannya.
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 21st July 2011, 12:59 pm

aduh.. baca chapter ini bener2 bikin gw kangen OTH.. kangen suasanya COB..
kangen Peyton n Brooke.. Mereka berdua harusnya ga bole dipisah Sad

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 21st July 2011, 7:31 pm

yup.. peyton ama brooke tuh BFF no 1 di TV.. mrk tuh istilahnya udah melewatkan rintangan terbesar.. selain uang seh.. elo ngerti kan maksud gw.. haha..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 21st July 2011, 8:58 pm

eh mksdnya gmn ya? kok gw ga ngerti? wkwkwk..
ngerti sih they've been through a lot.. tp selaen uang mksdnya?

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 21st July 2011, 9:35 pm

mksd gw tuh mrk bener2 BFF soalnya masalah co di antara mereka aja ttp bisa mereka lewati.. orang2 kan biasanya dari sahabat bisa jadi musuh kalo soal uang ato cinta kan..

yang gw suka dr OTH tuh selain leyton tuh persahabatan brooke ama peyton dr awal sampe akhir.. en persabatan haley ama lucas pas awal2..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 21st July 2011, 10:54 pm

oh.. itu mksdnya.. yup2.. i see..
bener tuh mrk emang istilahnya uda melewati masa2 tersulit sekalipun, walo berantem tp akhirnya ttp baekan juga..
gw rasa di GG jg ky gitu tuh.. antara serena and blair.. cuma ga sukanya disana kalo meannya mean banget.. dan yah spt yg gw blg sblmnya..
jauh banget dari realitas.. Razz

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 22nd July 2011, 12:07 am

yup.. en breyton tuh udah melewati masa2 ampir mati barengan.. that's why I love brooke.. menurut gw dia temen terbaik yang bisa elo dapetin..

lus juga suka ama persahabatan serena ama blair di GG.. tapi gw lom nntn.. haha.. gw jadi belum bisa ngerasain..
gw jadi pengen ngomongin gosipnya blake lively neh.. wkwkwk..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 22nd July 2011, 2:03 pm

eh si lusi blm nongol juga nih.. masi busy kali ya..

emangnya gosip blake yg mana fay? taunya dia skrg ama si leo.. itu doank.. wkwkwk..

tp dibanding serena-blair gw masi sukaan peyton-brooke.. bener2 deh ga ada matinya Very Happy

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 22nd July 2011, 5:21 pm

gosip putusnya lively dari dicaprio.. haha.. ga tau bener atau ga.. tapi leo tuh emang selalu ngincer ce2 dengan body keren.. waktu itu di kaskus ada yang bahas soal ini.. en dia posting bbrp pikku para gf leo sebelum lively..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 22nd July 2011, 7:46 pm

what??? ya ampun.. kaga tau gw.. beneran ya?
duh.. infonya telat donk.. yg gw tau mrk jadian..
trus liburan kmana gt naek yacht, mesra2an gt..
gyah kalo ternyata putus ancur banget donk? baru ga lama pula..
tp dibanding ama penn emang gw sukaan dia ama leo aja sih..
padahal awalnya itu gw demen ama Dan loh.. tp lama2 knapa kok jadi betein karakternya..
walopun emang dibanding dan dari awal emang sukaan nate sih, abis itu baru suka chuck.. Smile

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 22nd July 2011, 8:50 pm

rumornya mereka udah putus krn nyokapnya leo ga suka lively.. gw baca di yahoo kynya.. tapi ga tau ya udah resmi putus ato baru rumor..

yup.. mereka tuh pertama kali ketemu di mana gitu.. trus spending time together di yatch.. di sana tuh kefoto wartawan.. dst..

gw suka penn.. tapi lively tuh gw rasa punya potensi beken ntarnya.. penn kurang.. so pasti ga akan langgeng..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 25th July 2011, 10:46 pm

walah.. so krn nyokap leo tuh?
knapa yah gw kesannya kalo dunia barat itu kan lebih bebas..
n biasanya mrk itu bisa nentuin pilihan sndr walo kata ada anggota keluarga yg ngga setuju..
biasanya gt kan? soalnya mereka itu uda independent banget..
umur 17 rata2 uda keluar dari rumah, yg ga keluar malah dianggap coward atau banci atau mommy boy gt biasanya kan? hehe..
kadang2 gw bisa iri juga ama kehidupan mrk.. tp kadang mikir2 lagi sbnrnya we're lucky enough..
bingung ya.. hehe..

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 26th July 2011, 8:47 am

iya gw juga ga nyangka kalo leo tuh ternyata sayang his mom sampe segitunya.. haha..
kehidupan di barat emang jauh lebih mandiri.. en yup.. seudah lulus high school mereka emang udah keluar dari rumah..
en yang gw kagum lagi.. para ortu juga dari anak2nya masih kecil udah nyiapin college funds..

saking bebasnya sebenernya emang mereka ga dikekang apapun.. kecuali kesadaran mereka sendiri.. so gw sebenernya kagum ama mereka yang tetep di jalan yang benar.. yang ga terlibat drugs dll..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 26th July 2011, 8:27 pm

iye loh.. ngga nyangka gw.. soalnya si leo kan uda termasuk adult banget tuh..
tp masi taat banget ama org tua.. ga tau baek atau ngga ya.. Razz
kalo gw pribadi sih rada gmn gt ama mommy boy, harus hormat ama org tua, tp jgn trll mommy boy kalo bisa.. hehe..

bener tuh fay, sama.. mrk buktinya banyak tuh walo diberi kebebasan penuh tapi ttp sukses jadi orang..
coba deh kalo disini.. dikasi kebebasan biasanya sih hancur2an.. (berdasarkan pengalaman di skllg)
yah gt deh..

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  didar 26th July 2011, 11:04 pm

haha.. gw juga ga nyangka kalo leo tuh mommy's boy.. haha.. taat tentu aja baek.. asal jangan didikte aja.. nah leo ga tau neh masuk kategori mana.. selama ini ga pernah kedengaran dia tuh mommy's boy.. en biasanya gf dia para model beken en yang kynya juga ga banyak masalah.. tapi blake lively juga bisa dibilang punya image yang ga terlalu jelek.. so ga tau neh..

yup.. mereka yang diberi kebebasan en trus bisa jadi sukses.. itu yang patut dikagumin.. tapi yang model lindsay lohan.. no way deh..
didar
didar
FF super addicted
FF super addicted

Posts : 255
Join date : 2009-07-09

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  SaNnn 27th July 2011, 12:06 pm

iya bener.. byk tuh temen or sepupu yg akhirnya putus ama conya krn trll dengerin nyokapnya..
kalo yg baek2 sih gpp, nah in the middle of ngedate atau baru nyampe ke rumah mau ngapel disuruh pulang cuma buat nganter barang kemana gt pdhl di rumah masi ada adeknya + ada mobil lagi n nyokapnya sndr jg bisa nyetir..
itu cuma salah satu cth kasus.. kynya betein banget ya..
gw aja yg cuma denger ikutan emosi apalagi ce nya.. wkwkwk..

blake sering sih dapet gosip tak sedap gt.. kmrn ktnya dia kedapetan lagi party mabok2an gt ya? tp ntah beneran atau ngga uda ga kedengeran lagi beritanya..

oh no.. model lilo mah mengerikan.. bukan cuma lifestylenya aja(alkoholic dll) orientasi seksual jg ikut berubah.. mengerikan ya..

SaNnn
FF addicted
FF addicted

Posts : 52
Join date : 2011-07-21
Age : 39
Location : Medan - Indonesia

Back to top Go down

New Beginnings - Chapter 03 Empty Re: New Beginnings - Chapter 03

Post  Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum